Diagnosa

Kadang kita merasa penasaran, ketika merasa tidak enak badan. Barangkali dugaan awal adalah mungkin masuk angin atau gejala influenza. Namun ketika sudah coba kita beri obat pertolongan pertama dan kemudian belum juga sembuh,

Maka biasanya akan mulai timbul kecemasan atau kepanikan sampai kemudian kita pergi ke dokter untuk menjalani proses diagnosis lebih lanjut. Adakala setelah pergi ke dokter, penyakit kemudian sembuh, tapi ada juga kemungkinan sakit tetap berlanjut barangkali terjadi salah diagnosis, sehingga obat yang diberikan tidak cocok.

Praktisi pengobaan China dihadapkan dengan problem untuk membuat berbagai macam proses yang terjadi dalam tubuh pasien sehingga masuk akal. Diperlukan cara sistematis guna mengorganisir semua informasi adalah hal-hal utama apabila rencana-rencana dan strategi-strategi dilakukan agar mampu mengobati pasien.

Tanpa informasi yang lengkap tidak mungkin akan didapatkan suatu hipotesis, sebelum akhirnya ditemukan cara penyembuhan yang cocok.

Diagnosa pada Akupunktur dasar yang wajib dilakukan

seperti yang saya tulis di atas, setiap praktisi khususnya di China, Indonesia yang menganut basis TCM wajib melakukan 4 cara pemeriksaan diagnosa. dan juga dalam menentukan jenis keluhannya maka terdapat 8 dasar diagnosa.

4 cara pemeriksaan (Pengamatan, Pendengaran/Penciuman, Tanya jawab, Perabaan, Mengukur) :

Arti Suara dan Batuk

Pemeriksaan terhadap pasien ada 4 cara dengan melakukan diagnosa, dimana masing-masing dirinci menjadi beberapa teknik:

 I. Diagnosa Dengan Teknik Melihat,

Pertamakali terapis akan melihat kondisi pasien atau bentuk fisik pasien karena hal ini sangat signifikan. Semua itu hanya dilakukan dengan mengamati, tanpa diharuskan membuat hipotesis.

 Yang dilihat dari pasien:

  1. a) Penampilan,

Mengenai penampilan pasien, bukan pakaian yang dikenakan atau tampilan luar dari pasien. Tapi kondisi pasien dan gerak-gerik pasien. Misalnya gerakannya yang progresif atau regresif. Bentuk tulang rangka yang kokoh tegap atau yang membungkuk.

Bentuk tubuh adalah bentuk tubuh seorang pasien yang kita diagnosa. Gerak-gerik adalah tingkahlaku seorang pasien termasuk otot yang bergerak diluar kontrol (otot muka, getaran tangan).

Potensi Keadaan Tubuh dengan Gangguan pada Organ

  1. Tubuh Gemuk, organ yang akan terganggu adalah ginjal, lever, jantung, ginjal dan limpa
  2. Tubuh Kurus, organ yang akan terganggu adalah paru-paru dan tukak lambung.

Gerak-gerik Pasien,

  • Sakit dada: ditunjukkan dengan punggung yang membungkuk, dan kedua bahu turun
  • Sakit ayan/step: anggota gerak dan tubuh bergetar
  • Sakit tulang/sendi/rematik: anggota gerak tak dapat ditekuk dan susah kalau berjalan.
  • Sakit saraf: otot mata/mulut bergerak  sendiri
  • Sakit panas: gelisah, saat tidur suka terlentang
  • Sakit dingin: tenang, tak suka gerak, suka telungkup
  • Sakit perut: berbaring suka melingkar udang
  • Sakit anemia: saat bangkit kursi kepala pusing berputar
  1. b) Rona wajah,

Berdasarkan hukum 5 unsur, warna dibagi menjadi 5 yakni:

  • Warna Hijau => Unsur Kayu => Organ Hati (Lv) & Kd. Empedu (Gb).
  • Warna  Merah => Unsur  Api => Organ Jantung (Ht) & Usus Halus (Si), Perikardium (Pc) & Sanjiao (Sj).
  • Warna Kuning => Unsur Tanah => Organ Limpa (Sp) & Lambung (St).
  • Warna Putih => Unsur Logam => Orgfan Paru-paru (Lu) & Usus Besar (Li).
  • Warna Hitam => Unsur Air => Organ Ginjal (Ki) & KKd. Kemih (Bl).

Misalnya  pasien yang memiliki masalah pada jantung warna wajahnya  akan kemerah-merahan, sedangkan pasien penderita TBC wajahnya akan berwarna keputih-putihan. Dan pasien dengan gangguan gagal ginjal akan ditunjukkan oleh warna wajah yang kehitam-hitaman.

Warna normal untuk orang sehat (asia) adalah semu merah bercampur kekuningan, wajah bercahaya segar, kulit muka kebasahan, cukup mengandung lemak, bibir tampak lembab.

Warna primer adalah warna dasar setiap ras manusia, seperti kuning untuk Chinese, sawomatang untuk Asia Tenggara, hitam untuk Negro, Papua dan Aborigin, Putih untuk Eropa, merah untuk ras Indian.

Warna sekunder adalah warna yang timbul karena pengaruh musim. Pergantian musim sepanjang tahun mempengaruhi warna kulit muka.

  • Musim semi ~ warnanya kehijauan
  • Musim panas ~ warnanya kemerahan
  • Musim panas panjang ~ warnanya kekuningan
  • Musim gugur ~ warnanya keputihan
  • Musim dingin ~ warnanya kehitaman

Warna abnormal adalah warna karena reaksi tubuh sehubungan adanya serangan penyakit.

Warna abnormal A adalah warna yang masih mengandung sinar kesegaran dan masih mengikuti hukum persesuaian warna 5 unsur. Misal pasien gangguan hati akan bermuka kehijauan. Warna ini menunjukkan penyakit masih dalam tahapan wajar dan mudah disembuhkan.

Warna abnormal B adalah warna yang tidak lagi memiliki sinar kesegaran, gelap, kering dan tidak mengikuti lagi hukum persesuaian warna 5 unsur karena sudah tertutup warna unsur penindas. Misal pasien gangguan hati yang berwarna keputihan, gelap dan kering.

  1. c) Lidah,

Pemeriksaaan lidah dilakukan pada otot lidah, pergerakan lidah, dan selaput lidah. Teori fenomena organ menyatakan lidah adalah akar jantung, sehingga pergerakan dan otot lidah menunjukkan fungsi jantung. Keadaan lidah dapat menunjukkan kondisi organ cang (Jantung, Paru-paru, Limpa, Lambung, Lever, Ginjal, Kd. Empedu, Kd. Kemih) sesuai daerah lidah yang dikuasai organ bersangkutan.

Perubahan otot dan selaput lendir lidah pada daerah bersangkutan menunjukkan keadaan kelainan organ berangkutan. Teori pergerakan 5 unsur yang bertalian dengan warna, hawa udara, dan organ cang/fu menentukan arti kelainan warna dan ketebalan selaput lendir.

Warna kuning pada selaput lendir menunjukkan keadaan panas. Ketebalan selaput lendir menunjukkan beratnya penyakit. Warna lidah normal adalah kemerahan (merah jambu).

Misalnya ujung lidah merah berparit, itu menunjukkan  ada masalah di jantung (Yang Se Jantung). Warna merah dan parit menunjukkan sindrom panas pada jantung.

Jika dari ujung lidah sampai ke pangkal lidah berparit dan berselaput, ini menunjukkan masalah berawal dari jantung => paru-paru => limpa lambung => kd.empedu => kd. Kemih => ginjal. Artinya semua organ sudah bermasalah.


II. Diagnosa Dengan Mendengar dan membaui,

Mendengarkan suara pasien terkadang dapat diketahui penyebab sakit si pasien. Suara yang keras menunjukkan kelebihan energy (ekses/Se) dan suara pasien yang lemah menunjukkan kekurangan energy (defisiensi/Si).

Misalnya pasien yang batuk dan pilek, dengan suara batuk berat dan kasar menunjukkan masuk angin. Batuk tetapi lendir tidak keluar, tenggorokan kering, hidung panas menunjukkan paru-paru panas (Yang Se pada Paru).

Membaui pasien. Bau yang menyengat dari keringat atau tubuh pasien dan bau nafas pasien menunjukkan pengaruh panas (Yang) dan tanpa disertai bau-bauan biasanya terjadi bila kondisi  Yin (dingin).

Mulut pasien berbau, menunjukkan gigi berlubang, pencernaan kurang baik (Lambung yang panas atau Usus besar yang terlalu banyak toksin) atau mulut yang kurang bersih. Bau yang busuk menunjukkan adanya infeksi pada rongga mulut. Mencium baru dari hidung pasien menunjukkan pasien sakit polio.

Bau kentut dan kotoran pasien menunjukkan kondisi:

  • Bau busuk menunjukkan sakit panas (organ fu)
  • Bau amis anyir menunjukkan sakit dingin (organ cang)

 


III. Diagnosa Dengan Bertanya / Anamnesa (Wawancara),

Menanyakan hal-hal umum        : nama, umur, pekerjaan, alamat, status perkawinan

Menanyakan kebiasaan hidup seperti menu makan, istirahat, tidur.

Menanyakan riwayat penyakit keluarga:

  • Apakah ada anggota keluarga mempunyai keluhan yang sama (adanya faktor genetik)?
  • Kapan mulai sakit? Bagaimana gejala awalnya?
  • Sudah berobat kepada siapa saja? Apa obat yang diresepkan?

Menanyakan keadaan penyakit:

  • Serangan panas dari luar (piao), tampak pada punggung dan punggung tangan.
  • Serangan panas dari dalam (lije), tampak pada perut dan telapak tangan.
  • Dingin  Agak panas, merasa kedinginan meski tak ada angin.
  • Panas-Dingin : panas tinggi, merasa kedinginan sampai menggigil.
  • Yin Ekses (Yin Se) : Siang tampak tenang, malam bermasalah.
  • Yang Ekses (Yang Se) : Siang bermasalah, malam tampak tenang.

Sekresi/kotoran,

Perlu ditanyakan juga ke pasien bagaimana hasil buangan dari sisa metabolismenya. Bagaimana fesesnya, dari bentuk dan baunya. Bagaimana lendir/liur/dahaknya. Dan bagaimana keringat yang dikeluarkannya.

Keringat malam menunjukkan insufisiensi yin (yin sie/organ cang)

  • Banyak keringat di siang hari menunjukkan insufisiensi yang (yang sie/organ fu)
  • Muka berkeringat menunjukkan panas pada rongga dada (yang sie).
  • Keringat dengan bau yang tidak sedap menunjukkan ekses yang dan banyaknya racun dalam tubuh.

 

 

 

 

 

 


IV. Diagnosa Dengan Meraba,

Dengan meraba bagian yang sakit pada pasien setidaknya dapat diketahui :

  • Getaran tubuh (misalnya; karena menggigil)
  • Perabaan pada denyut nadi (palpasi)
  • pada kelas advance maka akan dipelajari perabaan jalur meridian.

Memeriksa denyut nadi diperlukan keterampilan tambahan dan keahlian juga pengalaman. Banyak hal yang terkait dengan denyut nadi. Seperti kedalaman (depth), kuat lemahnya (strenght), bentuk denyut nadi (shape), tenggang waktu (lenght), irama denyut nadi dan denyut moderat, dll.

Melalui teknik perabaan (palpasi nadi) seorang ahli pengobatan China dapat memperoleh data dan informasi mengenai panas-dingin, keras-lembek, sakit-tidak sakit berdasarkan lokasinya.

Nadi timbul akibat darah jantung mendorong darah di dalam nadi, karena itu gerakan nadi berhubungan langsung dengan jantung. Denyut nadi juga berhubungan dengan organ-organ lain, seperti Paru-paru, Limpa-Lambung, Pericardium-Sanjiao, Lever – Kd. Empedu, Ginjal dan Kd. Kemih.

Perabaan dapat dilakukan pada pergelangan tangan kiri ataupun tangan kanan. Masing-masing menunjukkan organ-organ yang berlainan.

Nadi pada pergelangan tangan bagian dalam menunjukkan organ:

  • Paru-paru (pada jari telunjuk),
  • Limpa (pada jari tengah),
  • Selaput Jantung (pada jari manis)

Sedangkan pada pergelangan tangan kanan bagian luar menunjukkan organ:

  • Usus Besar (pada jari telunjuk),
  • Lambung (pada jari tengah),
  • Sanjiao (pada jari manis).

Adapun nadi pada pergelangan tangan kiri bagian dalam menunjukkan organ:

  • Jantung (pada jari telunjuk),
  • Lever (pada jari tengah),
  • Ginjal (pada jari manis).

Sedangkan pada pergelangan tangan kiri bagian dalam menunjukkan kondisi organ:

  • Usus kecil (pada jari telunjuk),
  • Empedu (pada jari tengah),
  • Kemih (pada jari manis).

Nadi khusus :

Diagnose dengan denyut nadi membutuhkan latihan yang panjang, pengalaman, kepekaan dan bakat. Denyut nadi diperiksa dengan cara meletakkan 3 jari di tengah (telunjuk, jari tengah dan jari manis). Dihitung 1 jari dari pergelangan tangan baru kemudian tempelkan ketiga jari untuk memeriksa denyut nadi pasien.

Pada jenjang pertama kulit ditekan pelan, kemudian diberi sedikit tekanan, yang ketiga ditekan dengan keras. Denyut nadi yang normal dirasakan pada jenjang kedua. Kecepatan normal denyut nadi antara 70-75 denyut/menit atau 4-5 ketukan dalam 1 kali tarikan nafas.

Denyut nadi anak-anak lebih cepat daripada denyut nadi orang dewasa. Para atlit memiliki denyut nadi yang lebih lembut dan relatif cepat bila dibandingkan dengan laki-laki yang bukan atlit. Denyut nadi orang yang gemuk  lebih lambat daripada denyut nadi orang yang kurus. Biasanya orang yang kurus denyut nadinya cepat.


8 dasar Diagnosa :

Yaitu setelah data-data dikumpulkan maka data-data dari 4 cara pemeriksaa, Dari data yang didapat dari hasil pemeriksaan maka didapat suatu pertimbangan terhadap kecenderungan gejala yang dirasakan oleh pasien sehingga dapat diambil kesimpulan diagnosa penyakit yang di derita pasien sesuai dengan 8 dasar diagnosa, apakah pasien tersebut menderita:

  • YIN (Cang) : Apakah keluhan pasien tergolong di dalam organ cang?
  • YANG (Fu) : Apakah keluhan pasien tergolong di dalam organ Fu?
  • LI (Dalam) : Apakah keluhan pasien tergolong sudah memasuki organ? kalau sudah artinya cukup berat.
  • Biao (Mengambang) : Apakah keluhan pasien tergolong masih di meridian? kalau masih di meridian artinya masih ringan.
  • Xu (Lemah) : Apakah kondisi tubuh pasien dalam keadaan lemah?
  • SHI (Kuat) : Apakah kondisi tubuh pasien dalam kondisi kuat?
  • HAN(Dingin) : Apakah kondisi tubuh pasien tergolong kategori dingin?
  • RE (Panas) : Apakah kondisi tubuh pasien tergolong kategori panas?

Kumpulan gejala penyakit Yang tergolong dalam suatu dasar diagnosis disebut sebagai syndrom. Setelah digabungkan ke dalam syndrom tertentu berdasarkan 8 dasar diagnosa maka dapat digolongkan dalam syndrom yang lebih terperinci sesuai penggolongan syndrom untuk ditegakkan sebuah diagnosis.

Delapan dasar diagnosis selain berperan dalam penegakan diagnosa juga menentukan cara pengobatan Yang akan dilakukan. Misalnya pada sindrom dingin maka dilakukan tindakan menghilangkan dingin itu dengan pemanasan; dan pada sindrom Xu maka kelemahan itu diatasi dengan cara pengobatan penguatan.

Berikut beberapa diagnosa tambahan :

Leave a Reply