Moxibustion (Chinese: 灸; pinyin: jiǔ) adalah salah satu tehnik dari TCM yang menggunakan tanaman kering yang terbuat dari jenis tanaman artemisia vulgaris, ai ye di China dan di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan baru cina. Hasil riset pada tanaman ini menunjukkan dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area pelvic dan uterus dan juga menstimulasi menstruasi. hal ini dapat menjelaskan kenapa sangat bagus digunakan pada kram saat menstruasi.
Moksibasi (moksa) telah banyak digunakan dalam pengobatan holistik TCM lebih dari ribuan tahun, bahkan bahasa mandarin dari akupunktur zhen jiu, jiu merupakan moksibasi.
Tujuan moksimasi yang dikenal dalam TCM adalah menguatkan darah, menstimulasi aliran Qi (dibaca Chi) dan menjaga kesehatan secara umum.
Metode moksibasi (moksa) ini terbagi atas 2 jenis, yaitu :
- direct moxibustion
- indirect moxibustion.
I. Indirect Moxibustion (indirect moksa)


Kyutoshin
lebih bersifat tonik
- digulung dengan renggang
- kepala jarum lebih sedikit panas
- jenis moksa semi murni (disebut moksa wakakusa)
- kulit sekedar hangat nyaman
Kyutoshin untuk indikasi :
- berbagai kondisi kronis
- ciri sindrom defisiensi dan dingin
- are tubuh yang tegang
- titik nyeri tekan
- kondisi nyeri

- lebih bersifat melancarkan (sedasi)
- digulung lebih padat
- kepala jarum lebih banyak panas
- jenis moksa yang lebih panas (grade rendah, kasar dan lebih bau pada saat pembakaran)
- kulit terasa lebih panas
II. Direct Moksa
Direct moksa lebih banyak digunakan pada metode Japanese Acupuncture. Jenis moksa yang digunakan juga bervariasi kualitasnya, semakin gelap semakin kasar dan rendah kualitasnya. semakin kuning keputihan semakin tinggi kualitasnya.
Okyu (direct moksa):
- menterapi penyakit di level Xue (blood/darah). jika dibandingkan dengan efek penusukan jarum yaitu di level Qi.
- untuk masalah kronis
- meningkatkan jumlah sel darah, terutama sel darah putih, sehingga meningkatkan imunitas
- jenis moksa : moksa super murni, bentuk menyerupai wool, serat tanaman sudah dipisahkan (disebut Fine Grade Okyu Moxa)
Pada terapi pasien khususnya pasien yang sensitif, direct moksa ini (dkenal dengan sebutan okyu) yang akan paling banyak digunakan pada titik titik akupunktur. Metode ini dilakukan dengan cara membakar moksa seukuran beras (tidak padat) langsung pada titik akupunktur di atas kulit tubuh pasien. Biasanya agar mencegah terjadinya iritasi kulit atau terbakarnya kulit, sebelum dilakukan okyu akan diolesi salep herbal yang disebut Shi Un Kou. Umumnya setelah dilakukan okyu, pasien akan terasa lebih nyaman, tenang dan lebih segar. Terkadang pasien juga akan merasakan sensasi mengantuk akibat dari lepasnya ketegangan tubuh selama ini yang menunjukkan tubuh menginginkan istirahat yang lebih.
Telah dilakukan riset di jerman, dengan menggunakan teknologi scan cahaya photon, dimana ketika moksa dibakar dan diarahkan ke tubuh, asap yang mengenai tubuh akan mengaktifkan system meridian. Pada system scan akan terlihat warna kebiruan pada jalur meridian yang terkena asap. Hal ini hanya akan aktif jika menggunakan moksa yang berasal dari jenis tanaman Artemisia Vulgaris. dimana tanaman ini mempunyai frekuensi yang sama dengan meridian tubuh manusia.
di negara Jepang beberapa puluh tahun yang lalu, seorang praktisi moksa di Jepang bernama Sawada berhasil menyembuhkan pasien TBC hanya menggunakan moksa dimana saat itu obat antibiotik dan obat TBC (tuberculosis) masih belum ditemukan.
Beberapa tahun belakangan ini beberapa praktisi senior yang menekuni Japanese Acupuncture dan mendalami moksa (direct moksa) telah dilakukan riset di negara bagian Afrika untuk menangani kasus TBC (tuberculosis) dan AIDS. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa dengan melakukan okyu (driect moksa) dapat meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh pasien. Riset tersebut dapat dipelajari melalui website http://www.moxafrica.org/
Umumnya pasien TBC ataupun pasien yang sedang menjalani program kemoterapi, daya tahan tubuhnya akan menjadi lemah dan mengalami banyak efek samping, dengan terapi okyu (direct moksa) ini sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi efek samping dari kemoterapi tersebut. Sehingga akan membuat vitalitas pasien bertambah dan dapat menjalani aktifitas dengan efek samping kemoterapi yang sangat minim.
Testimony riset terapi moxa pada pasien TB
Bagaimana caranya melakukan direct moxa (Okyu)?
NB: mohon artikel saya jangan dicopy paste yah.
Jika tetap dicopy paste, harap sertakan alamat sumbernya
(alamat websitenya saya yah : akupunkturharmony.com).
Salam – Suwarjono (李光輝).
You must be logged in to post a comment.